Sabtu, 09 Mei 2009

TUGAS MATA KULIAH PENGENALAN LINGKUNGAN LAHAN BASAH

TUGAS MATA KULIAH

PENGENALAN LINGKUNGAN LAHAN BASAH


OLEH :


M. YUDI SUHENDAR

J1D108010

PROGRAM STUDI FISIKA




DOSEN PENGAMPU :

TOTOK WIANTO, S.Si, M.Si




SoalJawab :


1. Gambarkan siklus hidrologi yang terjadi di daerah Banjarbaru !

Jawaban :

SUNGAI MARTAPURA

WADUK RIAM KANAN


Dari siklus tersebut terlihat bahwa bagian hulu dari siklus hidrologi di. Martapura adalah berada pada daerah Riam Kanan dan berakhir di Sungai Martapura. Siklus Hidrologi ini termasuk siklus sedang. Air di bendungan Riam Kanan menguap menjadi uap gas karena panas matahari. Uap air mengalami sublimasi. Terjadi pembentukan awan dan awan bergerak oleh tiupan angin ke darat. Setelah itu turun hujan, diserap oleh tanaman, masuk ke dalam tanah, disaring oleh tanah dan ada yang mengalir sebagai aliran luar dan dalam tanah, akhirnya sampai sebagai air yang mengalir ke dalam sungai Martapura hingga bermuara ke laut.


2. Jelaskan bagaimana proses salinitas yang terjadi di Banjarbaru!

Jawaban :

Proses salinitas dapat dilakukan dengan meneteskan air muara ke dalam alat ukur refraktometer, kemudian lihat dalam skala berapa nilai yang tertera. Pada musim kemarau, salinitas di Banjarbaru lebih tinggi daripada musim penghujan, tetapi masih dalam keadaan standar untuk daerah daratan. Pada musim penghujan air tawar yang di sungai-sungai Banjarbaru (seperti Sungai Martapura) mengalir menuju laut dalam jumlah yang sangat besar sehingga salinitas air di muara menurun, tetapi pada musim kemarau saat aliran air mulai berkurang, air laut dapat lebih jauh masuk ke daratan sehingga salinitas di muara meningkat. Salinitas air sangat dipengaruhi oleh pasang surut dan musim. Air asin memiliki massa jenis lebih besar dibandingkan dengan air tawar, sehingga air asin di muara mendorong air tawar yang berada di lapisan bawah menuju laut.

3. Bagaimana bentuk reaksi dari salinitas ?

Jawaban :

Bentuk reaksi dari salinitas adalah jumlah berat semua garamgaram yang terlarut d dalam satu liter air. Garam-garam tersebut terdiri dari natrium klorida ( NaCl ) atau garam dapur, MgCl2 kalium dan kalsium. Sehingga ada tanah yang struktur Na+ yang dominan dan ada struktur tanah Ca+ yang dominan.

4. Bagaimana kira-kira bentuk dari sistem akuifer di Banjarbaru ?

Jawaban :

Bentuk sistem akuifer ditentukan oleh letak sumber air tanah. Sumber air tanah di Banjarbaru terdapat di sekitar lokasi bank BNI 46 di Jalan Ahmad Yani dan mengalir sampai ke sepanjang daerah Amaco. Sumber air tanah dan kedalaman akuifer ini berada di kawasan yang tidak mempunyai air permukaan. Jika di suatu daerah ada air permukaannya, baik itu rawa, sungai, danau, laut, dan sebagainya, maka air tanah tidak terdapat di kawasan itu. Hal ini dikarenakan air tanah memiliki gua di bawah tanah dan mengalir di bawah tanah.

Secara topografi, bagian utara Kabupaten Banjar umumnya dan Kota Banjarbaru khususnya terletak pada dataran rendah yang memiliki ketinggian antara 0 – 10 m, sedangkan wilayah bagian selatan memiliki ketinggian antara 11 – 130 m dari permukaan laut. Dari hasil pengukuran memberikan gambaran bahwa dugaan akuifer berada pada kedalaman dangkal 10-30 meter dari permukaan yang terdiri atas lapisan pasir, akuifer dalam pertama berada pada kedalaman 20 hingga 60 meter, dan akuifer yang lebih dalam lagi diduga terdapat pada kedalaman 40 hingga kedalaman 100 meter yang terdiri atas lapisan pasir tufaan. Ketebalan lapisan akuifer bervariasi bergantung pada topografi permukaan dan lapisan kedap air di bawah lapisan akuifer dengan kecenderungan semakin menebal ke bagian bawah. Dengan estimasi luas daerah yang terlingkupi survey penelitian yakni sebesar 280.000 meter persegi, dan ketebalan rata-rata akuifer sebesar 30 meter.










5. Gambarkan desain pembangkit listrik tenaga pasang surut !

Jawaban :


Di bawah ini adalah beberapa desain pembangkit listrik tenaga pasang surut :


  • Pembangkit Listrik model waduk (dam)



Pembangkit Listrik model kincir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar